Rabu Wekasan adalah tradisi yang masih dilestarikan di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Jawa. Berikut beberapa informasi terkait Rabu Wekasan dan rumah yang menghadap ke utara:
Pengertian Rabu Wekasan
Rabu Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriyah. Tradisi ini merupakan hasil akulturasi antara budaya Jawa dengan Islam yang diperkenalkan pada zaman Wali Songo saat menyebarkan agama Islam.
Tujuan Rabu Wekasan
Tujuan utama dari tradisi Rabu Wekasan adalah:
- Menolak bala atau musibah (tolak balak)
- Sebagai wujud rasa syukur
Beberapa ritual yang biasa dilakukan pada Rabu Wekasan antara lain:
- Selametan
- Memperbanyak zikir dan doa
- Salat tolak bala
- Puasa sunnah selama 3 hari
Tradisi Berbagi Makanan
Salah satu tradisi unik dalam Rabu Wekasan adalah berbagi makanan. Setiap rumah membawa jenis makanan yang berbeda berdasarkan arah hadap rumahnya:
- Rumah menghadap utara: membawa lontong dan serabi
- Rumah menghadap selatan: membawa klepon dan cucur
- Rumah menghadap timur: membawa jajanan pasar
- Rumah menghadap barat: membawa ketan
Makna Rumah Menghadap Utara
Dalam kepercayaan Jawa, arah utara memiliki makna khusus:
- Diyakini bernaung dewa Wisnu sebagai pelindung kerajaan Mataram
- Merupakan bagian dari konsep sedulur papat lima pancer yang menciptakan energi berbeda berdasarkan arah mata angin
Meskipun tradisi Rabu Wekasan masih dilestarikan di beberapa daerah, penting untuk diingat bahwa ini merupakan tradisi budaya dan tidak memiliki landasan kuat dalam ajaran Islam. Umat Muslim disarankan untuk tetap berpegang pada ajaran pokok agama dan tidak berlebihan dalam mempercayai mitos-mitos yang berkembang seputar Rabu Wekasan.