Penangkaran Rusa Malo: Upaya Konservasi dan Wisata Edukasi di Jantung Bojonegoro

oleh
Wisata Edukasi Penangkaran Rusa Malo
Wisata Edukasi Penangkaran Rusa Malo

Penangkaran Rusa Malo adalah fasilitas konservasi yang menaungi populasi rusa jawa cervus timorensis di Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro. Perhutani BKPH Malo berperan sebagai pengelola utama fasilitas ini dengan dukungan dari Pertamina EP sejak tahun 2014. Wisata edukasi ini menawarkan pengalaman belajar langsung tentang satwa langka yang dilindungi tanpa dipungut biaya. Lokasi strategis di samping jalan raya memudahkan akses pengunjung yang berjarak 20 kilometer dari pusat kota Bojonegoro.

Sejarah dan Latar Belakang

Penangkaran Rusa Malo didirikan pada tahun 2014 melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina EP Asset 4 Cepu yang bekerja sama dengan KPH Parengan. Awalnya, 13 ekor rusa jawa dibawa dari Wana Wisata Maliran, Kabupaten Blitar, untuk dikembangbiakkan di penangkaran seluas 4.800 meter persegi. Pemilihan lokasi ini dilakukan setelah kajian kesesuaian habitat oleh tim dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Perkembangan Populasi Rusa

Populasi rusa di penangkaran mengalami fluktuasi sepanjang tahun. Dari 13 ekor rusa awal, populasi berkembang menjadi 31 ekor pada tahun 2020. Namun, kondisi kandang yang kurang memadai menyebabkan beberapa rusa lepas atau meninggal dunia, sehingga populasi turun menjadi 27 ekor. Data terbaru menunjukkan populasi telah kembali meningkat menjadi 34 ekor pada tahun 2025.

Karakteristik Rusa Jawa di Penangkaran

Rusa jawa yang dipelihara di penangkaran Malo memiliki nama latin Cervus timorensis dan merupakan subspecies Cervus timorensis russa. Rusa jantan dewasa memiliki tinggi bahu 100-110 cm dengan berat mencapai 100 kg. Ciri khas rusa jawa adalah tanduk bercabang tiga dengan panjang rata-rata 80-90 cm, yang dapat tumbuh hingga 111 cm.

Ciri Fisik dan Perilaku

Rusa jawa memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan hingga abu-abu kecokelatan dengan bagian perut yang lebih terang. Rusa jantan memiliki tanduk yang bercabang dengan ujung runcing dan kasar, sedangkan rusa betina tidak memiliki tanduk. Perilaku harian rusa meliputi aktivitas makan, istirahat, dan bersosialisasi dengan kawanan. Rusa jawa aktif pada pagi dan sore hari ketika suhu lebih sejuk.

Manajemen Penangkaran

Kandang dan Fasilitas

Penangkaran Rusa Malo menempati areal seluas 4.800 meter persegi dengan kandang terbuat dari besi. Kandang dilengkapi dengan sistem kandang jepit yang dapat digunakan untuk kandang persalinan dan penyapihan. Fasilitas pendukung meliputi tempat pakan, tempat minum, dan area umbaran yang memadai.

Pakan dan Nutrisi

Pakan utama rusa jawa berupa rumput-rumputan segar seperti rumput gajah, lamtoro, dan berbagai jenis dedaunan. Pengunjung dapat membeli kangkung untuk memberi makan rusa. Kebutuhan pakan harian mencapai 5,5 kg per ekor per hari. Rusa juga memerlukan air minum yang bersih dengan kebutuhan sekitar 5 liter per hari.

Perawatan Kesehatan

Perawatan kesehatan rusa dilakukan oleh petugas yang berpengalaman dengan dukungan dokter hewan. Masalah kesehatan yang sering terjadi meliputi kembung, mencret, dan cacingan. Rusa bunting mendapat perawatan khusus dengan kandang terpisah dan pakan yang disesuaikan.

Fungsi Konservasi

Pelestarian Spesies

Penangkaran Rusa Malo berperan penting dalam konservasi ex-situ rusa jawa yang berstatus rentan punah menurut IUCN Red List. Rusa jawa termasuk satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018.

Program Pembibitan

Penangkaran ini menjadi sumber bibit untuk penangkaran lain di Indonesia. Beberapa rusa telah dikirim ke penangkaran di Prataan, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Program pembibitan ini membantu meningkatkan populasi rusa jawa di berbagai lokasi konservasi.

Wisata Edukasi

Fasilitas Wisata

Penangkaran Rusa Malo menawarkan wisata edukasi gratis yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Pengunjung dapat melihat langsung rusa jawa dan belajar tentang konservasi satwa langka. Fasilitas wisata meliputi area pengamatan, spot foto, dan tempat istirahat.

Program Edukasi

Penangkaran ini menjadi tujuan wisata edukatif bagi siswa TK, SD, dan mahasiswa yang melakukan penelitian. Program edukasi mencakup pengenalan rusa jawa, cara perawatan, dan pentingnya konservasi satwa. Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan rusa melalui pemberian pakan.

Tantangan dan Kendala

Infrastruktur

Kondisi sarana dan prasarana penangkaran masih memerlukan perbaikan. Kandang yang terbuat dari seng dan kawat memerlukan renovasi untuk meningkatkan kenyamanan rusa. Fasilitas pendukung seperti tempat duduk, toilet, dan shelter masih terbatas.

Pendanaan

Penangkaran menghadapi keterbatasan dana untuk perawatan dan pengembangan fasilitas. Pemerintah daerah dinilai kurang memberikan perhatian dan dukungan finansial. Hal ini berdampak pada kualitas perawatan dan pengembangan wisata edukasi.

Pakan

Kesulitan mendapatkan pakan rumput segar menjadi kendala utama. Penggunaan pestisida pada rumput di sekitar area penangkaran mengurangi ketersediaan pakan alami yang aman. Petugas harus mencari rumput yang bebas dari bahan kimia berbahaya.

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Wisata Lokal

Penangkaran Rusa Malo berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan yang dapat meningkatkan ekonomi lokal. Pengunjung dapat mencapai ratusan orang per hari selama musim liburan. Wisata ini menarik pengunjung dari Bojonegoro, Tuban, dan daerah sekitarnya.

Pemberdayaan Masyarakat

Keberadaan penangkaran memberikan peluang kerja bagi masyarakat lokal sebagai petugas perawatan dan pemandu wisata. Masyarakat sekitar juga dapat memanfaatkan keberadaan pengunjung untuk berdagang makanan dan minuman.

Prospek Pengembangan

Rencana Wisata Terpadu

Penangkaran Rusa Malo memiliki rencana pengembangan menjadi paket wisata terpadu dengan Wisata Edukasi Gerabah (WEG) Desa Rendeng. Pengembangan ini akan menambah daya tarik wisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Peningkatan Fasilitas

Rencana pengembangan meliputi penambahan spot foto, wahana permainan, dan fasilitas pendukung lainnya. Perbaikan kandang dan infrastruktur menjadi prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan rusa dan kenyamanan pengunjung.

Peran Stakeholder

Perhutani

Perhutani sebagai pengelola utama bertanggung jawab atas operasional harian penangkaran. Peran ini meliputi perawatan rusa, pemeliharaan fasilitas, dan koordinasi dengan pihak terkait.

Pertamina EP

Pertamina EP berperan dalam penyediaan dana awal dan dukungan teknis melalui program CSR. Kerjasama ini menjadi model implementasi tanggung jawab sosial perusahaan dalam bidang konservasi.

Pemerintah Daerah

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro diharapkan memberikan dukungan yang lebih besar dalam pengembangan penangkaran. Dukungan ini mencakup bantuan dana, promosi wisata, dan kebijakan yang mendukung konservasi.

Dampak Lingkungan

Konservasi Habitat

Penangkaran Rusa Malo berperan dalam mempertahankan keanekaragaman hayati lokal. Keberadaan rusa jawa di penangkaran membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah kepunahan spesies.

Edukasi Lingkungan

Penangkaran menjadi sarana edukasi lingkungan yang efektif bagi masyarakat. Pengunjung dapat belajar tentang pentingnya konservasi dan perlindungan satwa langka.

Penangkaran Rusa Malo termasuk salah satu Geopark Bojonegoro merupakan upaya konservasi ex-situ yang penting untuk pelestarian rusa jawa Cervus timorensis. Fasilitas ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengembangbiakan rusa, tetapi juga sebagai destinasi wisata edukasi yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, penangkaran ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat konservasi dan wisata yang berkelanjutan. Dukungan dari berbagai pihak diperlukan untuk memastikan keberhasilan program konservasi dan pengembangan wisata edukasi di masa depan.

Keberadaan Penangkaran Rusa Malo memberikan harapan bagi pelestarian rusa jawa dan edukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi satwa langka. Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan berkelanjutan, fasilitas ini dapat menjadi model konservasi yang sukses dan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang. Terima kasih telah membaca artikel ini, dan kami berharap informasi yang disajikan dapat menambah wawasan Anda tentang upaya konservasi satwa di Indonesia. Jangan lupa untuk berkunjung kembali dan membaca artikel-artikel menarik lainnya yang akan terus kami sajikan untuk Anda.

No More Posts Available.

No more pages to load.